Mewaspadai Penyakit Kesuksesan

MEWASPADAI PENYAKIT KESUKSESAN

Salah satu penyakit kesuksesan adalah ketika menganggap semua yg kita miliki adalah semata mata karena hasil usaha kita, sehingga menafikkan pertolongan Allah swt dan meremehkan orang lain. Inilah akar dari kesombongan, sebagaimana sabda Nabi saw yg dimaksud dgn Sombong adalah ketika kita meremehkan kebenaran/meremehkan Pertolongan Allah swt dan meremehkan orang lain.
Kesuksesan dan kelebihan kadang membuat manusia menjdi ujub dan berbangga diri. Semua itu krena kelebihan yg dimilikinya baik dari segi fisik, harta, jabatan, maupun krna ilmu dna banyaknya amalnya.
Sebagaimana Iblis yg ketika disuruh sujud kepada Nabi Adam as, dia tdk mau melakukannya karena menganggap dirinya lebih hebat dan lebih mulia dripda Nabi Adam As.
Iblis laknatullah pernah menjdi hamba Allah yg taat, selama 1000 tahun beribadah di surga dgn para malaikat. Tapi ketika dia diuji dgn adanya makhluk lain yg disuruh iblis menghormatinya maka disinilah timbul kesombongan dan sifat engkarnya. Karena menganggap makhluk itu lebih rendah dripd dirinya
Yang di buktikan dgn perkatannya yg diabadikan Allah swt dalam al qur'an.
Iblis berkata:
ANA KHAIRUM MINHU. AKU LEBIH BAIK DARI PADA DIRINYA. KHALAQTANI MINNAARI WA KHALAQTAHU MIN THIIN. SAYA TERBUAT DARI API DIA TERBUAT DARI TANAH.
Selengkapnya dlm firman Allah SWT QS. Al-A’raf: 12
“Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Iblis menjawab, “Saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”.

Ternyata, demikian juga ucapan Qarun yg diberi kelebihan harta yg banyak oleh Allah swt.
Qarun mngatakan bahwa semua harta yg dia miliki adalah semata2 karena ilmu dan usahanya, shingga hartanya beserta dgn dia dibenamkan Allah swt kedalam bumi.
Allah abadikan kisah ini dalam al quranul kariim

Qarun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka. (Q.S. Al-Qashash, 78).

Ternyata org2 saleh yg ada di zaman Qarun mengingatkan dia, namun tdk dia acuhkan dn dia remehkan
Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar”. (Q.S. Al-Qashash, 80).
Akhirnya Allah benamkan dia beserta seluruh hartanya ke dlm bumi.
Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (Q.S. Al-Qashash, 81).
Orang2 yg ingin kaya seperti qarun baru sadar dan menyesal
Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu, berkata: “Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambanya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (ni’mat Allah)”. (Q.S. Al-Qashash, 82).
Oleh karena itu wahai saudaraku yg Allah swt beri kelebihan, baik harta, ilmu, jabatan, gelar, fisik, maupun amal saleh.
Janganlah kita menganggap diri kita yg paling hebat, paling pintar, paling berjasa, paling mulia sehingga meremehkan orang lain. Apalagi smpai meremehkan peran dn bantuan Allah thd kesuksesannya.

Inilah salah satu penyakit kesuksesan yg berbahaya namun sering muncul tnpa disadari manusia yg telah menjangkiti Iblis dan Qarun. KARENA Allah haramkan surga bagi yg ada kesombongan dlm hatinya, walau sebesar biji zarrah kata Nabi saw. Naudzubillahi mindzalik.

Nikmat dunia hanya sementara, akhirat adlah nikmat yg sebenarnya, bagi org2 yg brtaqwa, tdk berbuat kerusakan dan tdk menyombongkan dirinya.
Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (Q.S Al Qashash 84.)

Wallahu alam bishshawab
sumber : fb boy hadi kurniawan

0 Response to "Mewaspadai Penyakit Kesuksesan"