Kembali Memaknai Arti Pahlawan

Pahlawan sejati tidak membuang energi mereka untuk memikirkan apakah ia akan ditempatkan dalam sejarah manusia, atau apakah ia akan ditempatkan dalam liang lahat Taman Pahlawan. Hari ini, pahlawan sudah mengalami distorsi makna yang sangat akut. Pahlawan sudah tidak begitu bermakna, mengalami kekerdilan makna. Makna pahlawan hari ini tidak lebih dari sekedar simbol, formalitas belaka.
Apa makna pahlawan yang sesungguhnya? kata kunci yang tepat untuk seorang pahlawan adalah pada tingkat pengorbanan, perjuangan, komitmen, integritas, keberanian dan kemandirian.
Satu garis besar inti dari syarat sah seorang pahlawan, Ia merupakan seseorang yang bermanfaat untuk orang lain.
Jika berbicara mengenai manfaat, tentu saja ia masih memiliki dua makna. Kata manfaat tidak hanya bermakna positif, namun juga bermakna negatif. Disini, “manfaat” masih menjadi dua pilihan terkait perannya yang berpihak pada kebaikan atau keburukan. Dan tentu saja seorang pahlawan adalah seseorang yang memberikan manfaat kebaikan bagi orang lain. Mari kita lebih pahami makna pahlawan menurut Anis Matta, “Pahlawan bukanlah orang suci dari langit yang diturunkan ke bumi untuk mnyelesaikan persoalan manusia dengan mukjizat, secepat kilat untuk kemudian kembali ke langit. Mereka juga melakukan kesalahan dan dosa. Mereka tidak perlu dicatat dalam buku sejarah. Pahlawan adalah orang biasa yang melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, dalam sunyi yang panjang, sampai waktu mereka habis. mereka berusaha memaksimalkan seluruh kemampuannya untuk memberikan yang terbaik bagi orang-orang di sekelilingnya. Pahlawan bukan untuk dikagumi tapi untuk diteladani.”

Lalu bagaimana pandangan seorang menteri terhadap syarat menjadi pahlawan?

Berikut kutipan dari republika.co.id pada 11 November 2011: “Menko Polhukam Djoko Suyanto menjelaskan syarat umum untuk menjadi pahlawan nasional adalah warga negara Indonesia yang memiliki keteladanan dan berjasa kepada nusa bangsa sesuai bidang masing-masing. “Syarat khususnya yakni pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata, politik atau perjuangan di bidang lain,” jelas Djoko, usai pemberian gelar Kepahlawanan di Komplek Istana Negara, Selasa (8/11). Kemudian mempertahankan dan mengisi kemerdekaan serta mengisi persatuan dan kesatuan bangsa. Para pahlawan itu tidak pernah menyerah kepada musuh serta melakukan pengabdian dan perjuangan sepanjang hidupnya. Mereka melahirkan gagasan kepemimpinan besar dan menghasilkan karya-karya yang berguna buat bangsa secara nasional. “Seperti Buya Hamka,” ungkapnya.”

Namun, menurut saya, menjadi seorang pahlawan tidak perlu bersyarat panjang-lebar. Syarat pahlawan seperti itu boleh, namun untuk mereka yang dinyatakan dan dinobatkan menjadi pahlawan nasional. Orang yang mendapat beberapa keistimewaan tentunya, dan pada akhirnya raga mereka pun akan dimakamkan di sederetan taman makam pahlawan.

 

Yang mereka pikirkan ialah bagaimana meraih posisi paling terhormat di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Selamat Hari Pahlawan saudaraku!

0 Response to "Kembali Memaknai Arti Pahlawan"