Teknik Ice Breaking Dalam Pengajaran

Teknik Ice Breaking


Untuk menciptakan suasana belajar yang menarik , menyenangkan, dinamis, dan terarah dalam mencapai tujuan pembelajaran, diperlukan strategi metode serta media yang tepat sehingga menunjang keefektifan proses pembelajaran. Oleh karenanya diperlukan cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Teknik Ice breaking merupakan sebuah cara dalam mandesain pembelajaran agar tercipta suasana yang menggairahkan. Pada saat kita mengikuti pelatihan atau seminar dan sejenisnya seringkali kita merasakan bosan, ngantuk, jenuh dan menunggu kapan waktu istirahat tiba. Begitu juga pada saat belajar seringkali siswa berteriak horee…! Ketika mendengar bel jam istirahat berbunyi. Mengapa ini semua terjadi ? jawabnya karena pelatihannya cenderung monoton. Trainernya berbicara datar saja. Ditambah lagi slidenya yang penuh dengan kalimat-kalimat  yang ditulis dengan satu warna dan tanpa ilustrasi atau gambar. Metodenya banyak ceramah. Wajar saja kalau saya mengikuti pelatihan seperti ini saya sering menguap dan izin untuk cuci muka. Proses belajar di kelas juga begitu cenderung menggunakan jurus lama yaitu  metode ceramah. Siswa mencatat dengan rapi. Waktu terasa begitu lama bagi siswa dan juga guru yang mengajar. Solusi untuk membuat siswa, peserta training atau seminar berbahagia dan lupa waktu adalah dengan memberikan suasana dan bumbu-bumbu yang segar sepanjang proses belajar .

Ice Breaking adalah kegiatan untuk membangun suasana pertemuan yang menyenangkan, fresh, dan menggairahkan serta untuk memecahkan kebekuan antara audiens dan pembicara atau seorang guru kepada siswa-siswanya. Ice breaking dapat dilakukan melalaui kegiatan : menyuarakan yel-yel, bertepuk tangan, bernyanyi, bergerak dengan iringan musik, aneka permainan (games) yang menyenangkan (joy and funs), dan story telling. Inilah jenis-jenis Ice Breaking sebagai strategi untuk menyampaikan materi kepada audiens kita.

Factor Penyebab siswa bosan dalam belajar :
1. Gurunya kaku 
2. Tidak ada rasa humor
3. Cara Membawakan materi tidak menarik
4. Ungkapan Monoton 
5. Dalam suasana yang tidak tepat ( siswa lelah,ngantuk )
6. Suara terlalu pelan atau terlalu keras
7. Metode tidak variatif
8. Ruang kelas tidak kondusif
9. Media Belajar Tidak menarik


                 Oleh karenanya sebagai solusinya, guru perlu teknik yang jitu dalam memikat minat mereka. Ada ungkapan kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda. Dengan kesan yang baik dari guru maka maka guru akan dekat dengan anak dan ilmu yang kita sampaikan dalam proses pembelajarn akan maksimal. Teknik itu adalah dengan Ice Breaking. Guru mesti banyak menguasai teknik-teknik ice breaking tersebut, mulai dari yel-yel, lagu, tepuk, game ringan, humor segar, film, lagu, dan berbagai aktivitas yang mengarah untu memikat hati siswa sehingga gairah belajarnya tinggi.

2. Manfaat Ice Breaking
Sudah saatnya kita para guru,trainer, fasilitator, dll. Memahami bagaimana cara otak bekerja. Bagaimana informasi dapat diserap secara maksimal oleh otak. Ice Breaking dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. Jenisnya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi, usia peserta atau audiens, dan bisa juga sebagai pengantar materi.


 Beberapa manfaat dari Ice Breaking adalah :
1. Untuk membangun hubungan positif antara guru dan siswa atau pembicara dengan audiennya.
2. Agar masing-masing individu lebih dapat diterima di dalam kelompoknya          ( dalam kerja tim/kelompok)
3. Sebagai Penyemangat (energizer) ketika kondisi sedang monoton
4. Menyamakan gelombang otak ( dalam kondisi siap belajar )
5. Mendorong siswa untuk bekerja sama
6. Mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi dan bersosialisasi
7. Menghilangkan sekat-sekat psikologis antara siswa dalam suatu kelas 
8. Menciptakan suasana yang baik untuk belajar dan berprestasi.


Pada umumnya  kita dapat mengingat dengan sangat baik  informasi yang diterima pada awal dan akhir suatu sesi belajar. Jika dalam presentasi selama 90 menit diadakan jeda setiap 30 menit, maka akan mampu meningkatkan kemampuan otak dalam menyerap informasi. Jeda yang terbaik adalah dengan memberikan Ice breaking yang sesuai dengan kondisi tersebut.


kemampuan konsentrasi rata-rata manusia dewasa adalah 30 menit, maka setiap 30 menit grafik daya ingatnya akan menurun. Lalu bagaimana dengan daya konsentrasi siswa kita ? tentunya lebih rendah dari kemampuan konsentrasi orang dewasa. Maka perlu dalam setiap kesempatan seorang guru memberikan ice breaking sebagai cara untuk meningkatkan daya konsentrasinya, agar siswa mudah dan siap untuk menerima pelajaran yang diberikan oleh guru, terlebih jika  metodennya adalah ceramah.

0 Response to "Teknik Ice Breaking Dalam Pengajaran"