Sabtu pagi (16/11) pukul 08.00 di Aula Pasca Sarjana Universitas
Sriwijaya, Badan Eksekutif Mahasiswa Unsri dan Pol – Tracking Institute
menggelar Dialog Kebangsaan, sekitar seribu mahasiswa dari berbagai
kampus memenuhi ruangan.
Hadir tiga nara sumber yaitu Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Anis Matta, Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi se-Indonesia yang juga
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Ketua Dewan Perwakilan
Daerah RI Irman Gusman, dengan moderator Direktur Eksekutif Pol –
Tracking Institute Hanta Yuda. Acara ini bertajuk mencari pemimpin
Indonesia dari kampus untuk Indonesia.
Irman Gusman yang mengaku non partisan sejak masuk parlemen, ikut maju
dalam konvensi Partai Demokrat. “Siapa pemenang demokrasi nomor satu
saat ini? Golongan putih dan masyarakat yang apatis,” ungkapnya.
Sedangkan Syahrul Yasin Limpo mengajak mahasiswa untuk menyiapkan diri
menuju globalisasi sejak 2015 nanti. Dirinya menceritakan bagaimana
pesatnya kemajuan negara lain seperti Korea Selatan, bahkan untuk
kawasan Asia Tenggara saja, Indonesia sudah cukup tertinggal. Padahal
tanah, bumi, laut di Indonesia sangat melimpah sumber daya alamnya.
“Dibutuhkan blusukan yang bukan media daring,” katanya, seraya
menyatakan ia hanya fokus untuk melayani rakyat dan mahasiswanya saja.
Anis Matta yang terakhir datang, mengajak melupakan politik sejenak. “Tugas utama politik adalah industri pemikiran,” ungkapnya.
“Orang yang kemarin muncul di televisi, sambil marah-marah terus naik
meja, itu ciri orang yang tak bisa menghargai negara, bisa jadi salah
atau benar...,” ujarnya menanggapi aksi orang-orang yang bersengketa
dalam pilkada, kemudian membuat kericuhan di Mahkamah Konstitusi.
Menurut Anis Matta, Indonesia memasuki gelombang globalisasi ketiga,
“Disini tak lagi bicara apakah demokrasi itu benar atau salah? Tapi
sistem mana yang paling cocok saat ini?”
Generasi saat ini menurutnya tak mengenal lagi proses, jika dulu, ketika
handphone pertama kali keluar, hanya bisa untuk menelepon, kemudian
bertambah lagi fiturnya, yaitu SMS, hingga sekarang smartphone bisa
melakukan begitu banyak fungsi, tak dilalui oleh anak yang lahir
sekarang.
Ia mengajak untuk mengingat sejarah, “Bahasa Melayu, adalah bahasa yang
paling simpel di dunia, sehingga mudah menyebar,” katanya.
(ADC/pkspalembang.or.id)
Home » anis matta »
politik industri pemikiran »
presiden pks
» Politik Adalah Industri Pemikiran Oleh Anis Matta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Politik Adalah Industri Pemikiran Oleh Anis Matta"
Posting Komentar